“Kecil
dimanja, muda foya-foya, tua kaya raya, mati masuk surga” guyonan ini
sering kita dengar di kalangan para pemuda,
bahkan dijadikan semboyan bagi sebagian dari mereka yang tidak mau atau
malas beribadah kepada Allah subhanahu wataala.
Bagaimana mungkin ia akan masuk surga sementara dia malas untuk
beribadah.
Seorang penyair berkata:
ﺗَﺮْﺟُﻮ ﺍﻟﻨَّﺠَﺎﺓَ ﻭَﻟَﻢْ ﺗَﺴْﻠُﻚْ ﻣَﺴَﺎﻟِﻜَﻬَﺎ ﺇِﻥَّ ﺍﻟﺴَّﻔِﻴْﻨَﺔَ ﻟَﻢْ
ﺗَﺠْﺮِ ﻋَﻠَﻰ ﻳَﺒَﺲِ
“Anda mengharapkan keselamatan tapi tidak menempuh jalannya
Sesungguhnya bahtera tidak berlayar di atas daratan”
Masa muda adalah masa dimana Allah memberikan nikmatnya secara sempurna
berupa fisik yang kuat, pikiran yang cerdas dan
semangat yang membara. Dan sebagai seorang hamba yang taat, maka sudah
sepantasnya bagi kita untuk menggunakan masa
muda kita untuk beribadah kepada Allah subhanahu wa taala. Karena
apa-apa yang kita lakukan di masa muda ini akan dimintai
pertanggung jawaban pada hari kiamat.
Rosul shallallahu alaihi wa sallam bersabda
ﻻ ﺗَُﺰْﻭُﻝ ﻗَﺪََﻣﺎ ﺍﺑِْﻦ ﺁﺩَﻡ ﯾَْﻮَﻡ ﺍﻟْﻘِﯿَﺎَﻣِﺔ ﻣْﻦ ﻋﻨِْﺪ َﺭﺑِِّﮫ ﺣﺘَﻰ
ﯾُﺴْﺄََﻝ ﻋَْﻦ ﺧْﻤٍﺲ ﻋَْﻦ ﻋُْﻤِﺮﻩِ ﻓِﯿَْﻤﺎ ﺃَﻓْﻨَﺎﻩُ َﻭﻋَْﻦ ﺷَﺒَﺎﺑِِﮫ
ﻓِﯿَْﻤﺎ ﺃَﺑَْﻼﻩُ َﻭﻋَْﻦ ﻣﺎﻟِِﮫ ﻣْﻦ ﺃَﯾَْﻦ ﺍﻛْﺘَﺴَﺒَﮫُ َﻭﻓِﯿَْﻤﺎ
ﺃَﻧْﻔَﻘَﮫُ َﻭَﻣﺎﺫَﺍ ﻋَِﻤَﻞ ﻓِﯿَْﻤﺎ ﻋَﻠَِﻡ
“Tidak akan bergeser kedua kaki anak Adam di hari kiamat dari sisi
Rabb-Nya, hingga dia ditanya tentang lima perkara (yaitu):
tentang umurnya untuk apa ia habiskan, tentang masa mudanya untuk apa ia
gunakan, tentang hartanya dari mana ia dapatkan,
dan dalam hal apa (hartanya tersebut) ia belanjakan dan apa saja yang
telah ia perbuat dari ilmu yang dimilikinya.” (HR. ath-
Thirmidzi)
Marilah kita menggunakan masa muda kita dengan sebaik-baiknya, sebelum
datang waktu dimana kita tidak dapat melakukan
apa-apa yang bisa kita lakukan pada masa muda kita. Dan semoga kita
termasuk pemuda yang dinaungi oleh Allah pada hari
kiamat.
Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda,
ﺳَﺒْﻌَﺔٌ ﻳُﻈِﻠُّﻬُﻢُ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﻓِﻰ ﻇِﻠِّﻪِ ﻳَﻮْﻡَ ﻻَ ﻇِﻞَّ ﺇِﻻَّ ﻇِﻠُّﻪُ …
ﻭَﺷَﺎﺏٌّ ﻧَﺸَﺄَ ﻓِﻰ ﻋِﺒَﺎﺩَﺓِ ﺭَﺑِّﻪِ
“Ada tujuh golongan manusia yang akan dinaungi oleh Allah dalam naungan
(Arsy-Nya) pada hari yang tidak ada naungan
(sama sekali) kecuali naungan-Nya: …Dan seorang pemuda yang tumbuh dalam
ibadah (ketaatan) kepada Allah …”.
(HR.bukhori)
Khozinul asror
Surabaya, 12-04-2014
No comments:
Post a Comment