Manusia
tidak ada yang bisa luput dari kesalahan dan dosa. Apapun profesinya, betapapun
tinggi derajat dan pangkatnya dan betapapun banyaknya harta yang dia miliki,
sesungguhnya semua hal itu tidak dapat menjamin dirinya untuk terbebas dari
perbuatan dosa. Rasulullah n bersabda:
كُلُّ
بَنِي آدَمَ خَطَّاءٌ
Setiap anak keturunan Adam sering melakukan kesalahan.. (HR. Tirmidzi dan Ibnu Majah).
Perbuatan dosa sudah
menjadi ketetapan Allah l bagi setiap manusia, bahkan jika seandainya manusia tidak
ada yang berbuat dosa, maka Allah l akan menggantikannya dengan suatu kaum yang berbuat dosa
kemudian bertaubat kepada-Nya dan kemudian Allah l mengampuni dosa mereka. Sebagaimana Rasulullah n bersabda:
وَالَّذِى نَفْسِى بِيَدِهِ لَوْ
لَمْ تُذْنِبُوا لَذَهَبَ اللَّهُ بِكُمْ وَلَجَاءَ بِقَوْمٍ يُذْنِبُونَ
فَيَسْتَغْفِرُونَ اللَّهَ فَيَغْفِرُ لَهُمْ
Demi Dzat yang jiwaku ada di tangan-Nya, seandainya
kalian tidak pernah berbuat dosa, niscaya Allah akan mengganti kalian dengan
mendatangkan suatu kaum yang berbuat dosa, kemudian mereka meminta ampun kepada
Allah, dan Allah mengampuni dosa mereka. (HR. Muslim).
Namun bukan berarti hadis ini menghalalkan perbuatan dosa, juga
bukan berarti membolehkan kita untuk terus berbuat dosa dan terjerumus di
dalamnya. Kita tetap diperintahkan untuk senantiasa bertaubat. Allah l berfirman:
يَا
أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا تُوبُوا إِلَى اللَّهِ تَوْبَةً نَصُوحًا
Wahai orang-orang yang
beriman, bertaubatlah kepada Allah dengan taubat yang sebenar-benarnya.(QS. At Tahrim: 8)
وَتُوبُوا إِلَى اللَّهِ جَمِيعًا
أَيُّهَا الْمُؤْمِنُونَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ
Dan bertaubatlah kamu sekalian
kepada Allah, wahai orang-orang yang beriman supaya kalian beruntung.(QS. An Nur: 31)
وَأَنِ
اسْتَغْفِرُوا رَبَّكُمْ ثُمَّ تُوبُوا إِلَيْهِ
Dan hendaklah kalian meminta ampun dan
bertaubat kepada-Nya.(QS. Hud: 3)
Rasulullah n juga memerintahkan kepada kita agar senantiasa berbuat kebaikan
untuk menghapus segala keburukan-keburukan. Rasulullah n bersabda:
اتَقِ اللهَ حَيْثُمَا كُنْتَ، وَأَتْبِعِ السَّيِّئَةَ الْحَسَنَةَ
تَمْحُهَا
Bertakwalah di manapun kalian berada, iringilah keburukan dengan
kebaikan maka akan menghapusnya.
(HR. Tirmidzi)
Maka hendaknya kita senantiasa bertaubat kepada Allah l atas segala kesalahan kita dan jangan berputus asa dari rahmat-Nya.
Allah l berfirman:
قُلْ يَا عِبَادِيَ الَّذِينَ
أَسْرَفُوا عَلَىٰ أَنْفُسِهِمْ لَا تَقْنَطُوا مِنْ رَحْمَةِ اللَّهِ إِنَّ
اللَّهَ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ جَمِيعًا إِنَّهُ هُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ
Katakanlah, wahai hamba-hambaKu yang melampaui batas terhadap diri
mereka sendiri, janganlah kalian berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya
Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dialah yang Maha Pengampun
lagi Maha Penyayang. (QS. Az Zumar: 53)
Betapapun
banyaknya dosa kita, Allah l akan mengampuni semua dosa
kita. Diriwayatkan dalam sebuah hadis dari Anas bin Malik z, ia berkata, aku
mendengar Rasulullah n bersabda, Allah l berfirman:
يَا ابْنَ آدَمَ إِنَّكَ
مَا دَعَوْتَنِي وَرَجَوْتَنِي غَفَرْتُ لَكَ عَلَى مَا كَانَ مِنْكَ وَلَا أُبَالِي.
يَا ابْنَ آدَمَ لَوْ بَلَغَتْ ذُنُوبُكَ عَنَانَ السَّمَاءِ ثُمَّ اسْتَغْفَرْتَنِيْ
غَفَرْتُ لَكَ. يَا ابْنَ آدَمَ لَوْ أَتَيْتَنِي بِقُرَابِ الْأَرْضِ خَطَايَا ثُمَّ
لَقِيْتَنِي لَا تُشْرِكُ بِيْ شَيْئًا لَأَتَيْتُكَ بِقُرَابِهَا مَغْفِرَةً.
Wahai anak keturunan Adam sesungguhnya jika kalian
senantiasa berdoa dan berharap kepada-Ku niscaya Aku ampuni dosa-dosa kalian
dan aku tidak peduli dengan apa yang telah kalian lakukan. Wahai anak keturunan
Adam jika seandainya dosa-dosa kalian mencapai langit kemudian kalian
beristigfar, niscaya Aku ampuni dosa kalian. Wahai anak keturunan Adam jika
kalian datang kepada-Ku dengan membawa sepenuh bumi kesalahan, kemudian kalian
menemui-Ku dan tidak menyekutukan-Ku, maka Aku akan mendatangi kalian dengan membawa
sepenuh bumi juga ampunan.(HR. Tirmidzi)
Dari
hadis ini dapat kita ambil beberapa faedah. Pertama, Allah l akan mengampuni dosa kita, jika kita senantiasa berdoa
dan berharap kepada-Nya. Kedua, jika kita senantiasa beristigfar, niscaya Allah
l akan mengampuni dosa kita
walaupun dosa kita sangat banyak hingga mencapai setinggi langit. Sebagaimana
yang dilakukan Rasulullah n suri teladan kita, bahwa dalam sehari beliau beristigfar
lebih dari seratus kali, padahal beliau manusia yang paling mulia di atas muka
bumi ini yang sudah mendapat ampunan baik dosanya yang telah lalu maupun yang
akan datang. Maka hendaknya kita harus lebih banyak lagi dalam beristigfar. Ketiga,
Allah l akan mengampuni dosa kita
yang sangat banyak hingga memenuhi bumi, kemudian kita meninggal dunia dan
menemui-Nya dalam keadaan tidak berbuat syirik, maka Allah l akan menemui kita dengan membawa sepenuh bumi juga
ampunan.
Oleh karena itu marilah
kita bertaubat dengan taubat yang sebenar-benarnya sebelum ajal menjemput kita
dan sebelum matahari terbit dari barat, dan ketahuilah sesungguhnya Allah l senang dengan hambanya yang bertaubat, bahkan lebih
senang daripada musafir yang menemukan untanya. Sebagaimana disebutkan dalam
hadis, Rasulullah n bersabda:
اللَّهُ
أَفْرَحُ بِتَوْبَةِ عَبْدِهِ مِنْ أَحَدِكُمْ، سَقَطَ عَلَى بَعِيرِهِ، وَقَدْ
أَضَلَّهُ فِي أَرْضِ فَلاَةٍ
Allah lebih senang menerima taubat hamba-Nya, melebihi kegembiraan
seorang di antara kalian yang menemukan kembali untanya yang telah hilang di
tengah-tengah gurun.(HR. Bukhari dan Muslim)
Semoga Allah l senantiasa memberikan taufik-Nya kepada kita semua sehingga kita
dimudahkan untuk bertaubat dengan taubat yang sebenar-benarnya dan kita bisa menjadi
hamba beruntung dan menjadi salah satu penduduk surga Allah l.
No comments:
Post a Comment