Saturday 7 June 2014

Mari Bertaubat Kepada Allah Ta'ala


Manusia tidak ada yang bisa luput dari kesalahan dan dosa. Apapun profesinya, betapapun tinggi derajat dan pangkatnya dan betapapun banyaknya harta yang dia miliki, sesungguhnya semua hal itu tidak dapat menjamin dirinya untuk terbebas dari perbuatan dosa. Rasulullah n bersabda: 
كُلُّ بَنِي آدَمَ خَطَّاءٌ

Setiap anak keturunan Adam sering melakukan kesalahan.. (HR. Tirmidzi dan Ibnu Majah). 

Perbuatan dosa sudah menjadi ketetapan Allah l bagi setiap manusia, bahkan jika seandainya manusia tidak ada yang berbuat dosa, maka Allah l akan menggantikannya dengan suatu kaum yang berbuat dosa kemudian bertaubat kepada-Nya dan kemudian Allah l mengampuni dosa mereka. Sebagaimana Rasulullah n bersabda:
وَالَّذِى نَفْسِى بِيَدِهِ لَوْ لَمْ تُذْنِبُوا لَذَهَبَ اللَّهُ بِكُمْ وَلَجَاءَ بِقَوْمٍ يُذْنِبُونَ فَيَسْتَغْفِرُونَ اللَّهَ فَيَغْفِرُ لَهُمْ
Demi Dzat yang jiwaku ada di tangan-Nya, seandainya kalian tidak pernah berbuat dosa, niscaya Allah akan mengganti kalian dengan mendatangkan suatu kaum yang berbuat dosa, kemudian mereka meminta ampun kepada Allah, dan Allah mengampuni dosa mereka. (HR. Muslim).
Namun bukan berarti hadis ini menghalalkan perbuatan dosa, juga bukan berarti membolehkan kita untuk terus berbuat dosa dan terjerumus di dalamnya. Kita tetap diperintahkan untuk senantiasa bertaubat. Allah l berfirman:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا تُوبُوا إِلَى اللَّهِ تَوْبَةً نَصُوحًا
Wahai orang-orang yang beriman, bertaubatlah kepada Allah dengan taubat yang sebenar-benarnya.(QS. At Tahrim: 8)
وَتُوبُوا إِلَى اللَّهِ جَمِيعًا أَيُّهَا الْمُؤْمِنُونَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ
Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, wahai orang-orang yang beriman supaya kalian beruntung.(QS. An Nur: 31)
وَأَنِ اسْتَغْفِرُوا رَبَّكُمْ ثُمَّ تُوبُوا إِلَيْهِ
Dan hendaklah kalian meminta ampun dan bertaubat kepada-Nya.(QS. Hud: 3)
Rasulullah n juga memerintahkan kepada kita agar senantiasa berbuat kebaikan untuk menghapus segala keburukan-keburukan. Rasulullah n bersabda:
اتَقِ اللهَ حَيْثُمَا كُنْتَ، وَأَتْبِعِ السَّيِّئَةَ الْحَسَنَةَ تَمْحُهَا
Bertakwalah di manapun kalian berada, iringilah keburukan dengan kebaikan maka akan menghapusnya. (HR. Tirmidzi)
Maka hendaknya kita senantiasa bertaubat kepada Allah l atas segala kesalahan kita dan jangan berputus asa dari rahmat-Nya. Allah l berfirman:
قُلْ يَا عِبَادِيَ الَّذِينَ أَسْرَفُوا عَلَىٰ أَنْفُسِهِمْ لَا تَقْنَطُوا مِنْ رَحْمَةِ اللَّهِ إِنَّ اللَّهَ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ جَمِيعًا  إِنَّهُ هُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ
Katakanlah, wahai hamba-hambaKu yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kalian berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dialah yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (QS. Az Zumar: 53)
            Betapapun banyaknya dosa kita, Allah l akan mengampuni semua dosa kita. Diriwayatkan dalam sebuah hadis dari Anas bin Malik z, ia berkata, aku mendengar Rasulullah n bersabda,  Allah l berfirman:
يَا ابْنَ آدَمَ إِنَّكَ مَا دَعَوْتَنِي وَرَجَوْتَنِي غَفَرْتُ لَكَ عَلَى مَا كَانَ مِنْكَ وَلَا أُبَالِي. يَا ابْنَ آدَمَ لَوْ بَلَغَتْ ذُنُوبُكَ عَنَانَ السَّمَاءِ ثُمَّ اسْتَغْفَرْتَنِيْ غَفَرْتُ لَكَ. يَا ابْنَ آدَمَ لَوْ أَتَيْتَنِي بِقُرَابِ الْأَرْضِ خَطَايَا ثُمَّ لَقِيْتَنِي لَا تُشْرِكُ بِيْ شَيْئًا لَأَتَيْتُكَ بِقُرَابِهَا مَغْفِرَةً.
Wahai anak keturunan Adam sesungguhnya jika kalian senantiasa berdoa dan berharap kepada-Ku niscaya Aku ampuni dosa-dosa kalian dan aku tidak peduli dengan apa yang telah kalian lakukan. Wahai anak keturunan Adam jika seandainya dosa-dosa kalian mencapai langit kemudian kalian beristigfar, niscaya Aku ampuni dosa kalian. Wahai anak keturunan Adam jika kalian datang kepada-Ku dengan membawa sepenuh bumi kesalahan, kemudian kalian menemui-Ku dan tidak menyekutukan-Ku, maka Aku akan mendatangi kalian dengan membawa sepenuh bumi juga ampunan.(HR. Tirmidzi)
            Dari hadis ini dapat kita ambil beberapa faedah. Pertama, Allah l akan mengampuni dosa kita, jika kita senantiasa berdoa dan berharap kepada-Nya. Kedua, jika kita senantiasa beristigfar, niscaya Allah l akan mengampuni dosa kita walaupun dosa kita sangat banyak hingga mencapai setinggi langit. Sebagaimana yang dilakukan Rasulullah n suri teladan kita, bahwa dalam sehari beliau beristigfar lebih dari seratus kali, padahal beliau manusia yang paling mulia di atas muka bumi ini yang sudah mendapat ampunan baik dosanya yang telah lalu maupun yang akan datang. Maka hendaknya kita harus lebih banyak lagi dalam beristigfar. Ketiga, Allah l akan mengampuni dosa kita yang sangat banyak hingga memenuhi bumi, kemudian kita meninggal dunia dan menemui-Nya dalam keadaan tidak berbuat syirik, maka Allah l akan menemui kita dengan membawa sepenuh bumi juga ampunan.
Oleh karena itu marilah kita bertaubat dengan taubat yang sebenar-benarnya sebelum ajal menjemput kita dan sebelum matahari terbit dari barat, dan ketahuilah sesungguhnya Allah l senang dengan hambanya yang bertaubat, bahkan lebih senang daripada musafir yang menemukan untanya. Sebagaimana disebutkan dalam hadis, Rasulullah n bersabda:
اللَّهُ أَفْرَحُ بِتَوْبَةِ عَبْدِهِ مِنْ أَحَدِكُمْ، سَقَطَ عَلَى بَعِيرِهِ، وَقَدْ أَضَلَّهُ فِي أَرْضِ فَلاَةٍ
Allah lebih senang menerima taubat hamba-Nya, melebihi kegembiraan seorang di antara kalian yang menemukan kembali untanya yang telah hilang di tengah-tengah gurun.(HR. Bukhari dan Muslim)
            Semoga Allah l senantiasa memberikan taufik-Nya kepada kita semua sehingga kita dimudahkan untuk bertaubat dengan taubat yang sebenar-benarnya dan kita bisa menjadi hamba beruntung dan menjadi salah satu penduduk surga Allah l.

No comments:

Post a Comment